Be an Ordinary Person with Extraordinary Personality

Kamis, 13 November 2008

Islam Berbicara Tentang Aurat

Alhamdulillah, segala puji dan puja kepada Allah swt. Yang telah menurunkan agama islam, ideologi sempurna nan paripurna yang mampu mengentaskan manusia dari kegelapan kepada cahaya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada pemimpin dan teladan kita Rasulullah saw, keluarga dan sahabatnya, para mujahidin yang berjuang demi tegaknya risalah islam, beserta para pengikutnya hingga akhir zaman.

Ikhwan dan Akhwat yang senantiasa dirahmati Allah, membicarakan soal aurat, rasanya nggak akan habis di zaman yang katanya modern seperti sekarang ini. Di zaman yang teknologi dan segala sesuatu yang berbau mesin, masalah aurat sepertinya telah diabaikan begitu saja. Dunia udah kebalik, yang cewek dandan kayak cowok alias tomboy, yang cowok juga nggak mau kalah, seenak udelnya sendiri nancepin anting – anting di telinganya, katanya supaya keren. Tapi coba apanya yang keren?

Sebelum mbahas lebih jauh lagi, nggak ada salahnya kalau kita tahu , apa itu aurat? Nah lo jangan – jangan malah belum pada ngerti. Aurat adalah bagian tubuh yang perlu dan harus ditutup. Menurut ajaran islam, bagian yang ditutup itu jelas batas – batasnya. Buat kamu yang cowok adalah mulai pusat sampai lutut. Nah kalau yang cewek adalah seluruh anggota tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Hayoo…aurat kamu sudah ketutup apa belum? Ngomong – ngomong soal menutup aurat, tentu saja nggak lepas dari pakaian yang tentu saja punya fungsi sebagai penutup aurat tersebut.

Islam Memandang Pakaian

Pada awalnya, pakaian hanya berfungsi sebagai penutup tubuh, melindungi diri dari cuaca, angina dan sinar matahari. Dalam perkembangannya, pakaian tak lagi sekadar pembungkus tubuh, melainkan lebih sebagai fashion alias gaya hidup. Pakaian dalam islam tidak sekedar memenuhi aspek kepantasan menurut manusia yang bersifat nisbi, tapi jga kepantasan dalam pandangan islam yang akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah. Kepantasan menurut islam dalam berpakaian adalah menutup aurat. Karena aurat bukan untuk dipertontonkan dan diperlihatkan kepada orang lain yang bukan haknya, tapi harus dijaga dari berbagai pandangan yang mengarahkn pada datangnya fitnah

Firman Allah swt dalam Al Qur’an Surat Al A’raf ayat 26 bisa dijadikan referensi untuk introspeksi diri.

“Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda – tanda kekuasaan Allah,semoga mereka selalu ingat”. (QS. Al A’raf : 26)

Dari ayat tersebut telah dijelaskan tentang dua fungsi pakaian yakni untuk menutup aurat dan sebagai perhiasan. Fungsi yang paling utama adalah untuk menutup aurat. Selain ayat tersebut masih banyak lagi ayat yang menjelaskan tentang pakaian, seperti QS. An Nahl : 81, QS An Nur : 31, QS Al Ahzab :59.

Islam memberikan batasan minimal yang nggak boleh dilanggar baik oleh laki – laki maupun wanita ketika berpakaian. Nabi saw bersabda mengenai aurat laki – laki.

“Tidak halal bagi laki – laki membuka bagian tubuh yang ini, antara pusat hingga lutut, kecuali di hadapan istrinya”. (HR. Daruquthni dan Baihaqi)

Karena aurat laki – laki hanya antara pusat ddan lutut, maka pakaiannya pun lebih sederhana disbanding dengan pakaian wanita. Wanita harus menutupi sekujur tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan hingga pergelangan. Demikianlah fungsi pakaian sebagai penutup aurat. Namun baik tidaknya berpakaian yang mencerminkan kesopanan dan perilaku seorang muslim itu menggunakan parameter Al Qur’an dan Sunnah Rasullullah saw. Menutup aurat ini hukumnya wajib, so bagi yang nggak melaksanakannya akan ketiban dosa yang imbalannya adalah azab. Na’uzubillah mindzalik.

Alasan mengapa wanita enggan menutup aurat

Masalah aurat, kita tentu saja lebih cenderung berbicara tentang akhwat alias cewek. Why? Coz’ aurat wanita dan permasalahannya itu lebih komplek. Kok bisa? Iya dong, soalnya di zaman sekarang yang nota bene ada sebutan tentang emansipasi wanita, dimanfaatkan oleh oknum – oknum yang nggak “sadar dosa”. Mereka menjadikan wanita sebagai subyek sekaligus obyek kepentingan komersial. Di TV, Media cetak, bahkan internet, tubuh wanita diekspos begitu saja tanpa rasa malu. Di toko – toko pakaian yang saat ini sudah bejibun di mana – mana, di pajang di etalase toko model “u can see”, tank top, dan aneka model lainnya yang nyata – nyata membuka aurat. Namun pada kenyataannya model yang seperti itu justru yang dikejar para cewek termasuk yang masih bertitel remaja, katanya biar dicap “gaul”.

10 alasan yang biasanya dijadikan dalih mengapa wanita enggan berjilbab :

* Mereka mengatakan bahwa mereka tidak memakai jilbab karena sama sekali tidak sudi dengan pakaian itu. Mereka menganggap jilbab dan hijab itu sesuatu yang kuno dan ketinggalan zaman. Alasannya sekarang sudah ada model pakaian yang dianggap lebih gaul dan funky. Mereka menolak berjilbab karena mengejar kesenangan dan hawa nafsu, sehingga berani mencampakkan ayat – ayat Allah. Wanita muslimah yang taat menjalankan ibadah dan telah berbuat baik dapat dianggap beriman. Tapi mereka tidak mengenakan jilbab, ia bukan termasuk sami’na wa atha’na. Mereka hanya mendengar tetapi tidak taat. Tentu keimanannya akan berkurang atau mungkin Allah sama sekali menolaknya.

* Karena dilarang orang tua. Karena alasan tidak mau durhaka, maka para wanita rela menanggalkan jilbabnya. Kedudukan orang tua memang mendapat posisi tinggi dan terhormat. Mematuhi orang tua tidak ada batasnya kecuali satu perkara, yaitu jika mereka menyeru maksiat kepada Allah swt, ini tidak boleh dipatuhi.

* Mereka mengatakan bahwa mereka tidak mampu membeli pakaian yang memerlukan lebih banyak kain. Ada dua kemungkinan dari alasan ini yaitu bahwa mereka benar – banar miskin atau bahwa mereka itu adalah pembohong yang lebih suka mengenakan pakaian “bugil” yang mengekspos lekuk tubuh mereka atau supaya pahanya pahanya yang mulus bisa dilihat orang. Jadi sebenarnya alasan ini kurang masuk akal. Di zaman sekarang, baju “bugil” biasanya justru lebih mahal disbanding busana muslimah.

* Ada wanita yang beralasan bahwa mengenakan jilbab itu panas dan gerah. Barangkali mereka yang berkata seperti itu tidak menyadari tentang panasnya api neraka. Sedangkan menanggalkan jilbab berarti melanggar perintah Allah, dan ancamnnya adalah api neraka.

* Alasan kelima adalah mereka takut mengenakan jilbab tetapi tidak istiqomah. Seandainya saja setiap orang berpikir seperti itu, bisa – bisa merek meninggalkan ajaran agama secara keseluruhan karena takut tidak istiqomah. Mengapa kita tidak meneliti bagaimana cara mendapatkan hidayah dari allah sehingga kita dapat beristiqomah dalam mengenakan jilbab. Jalan untuk memperoleh hidayah adalah dengan berdoa dan menjalankan syariat dengan tekun. Jika dengan sungguh – sungguh seseorang melaksanakan hal – hal yang dapat mendatangkan hidayah, kemudian meresakan nikmatnya iman, pasti dia tidak akan meninggalkan jilbab setelah menekuninya.

* Alasan yang lain adalah karena mereka takut tak laku kawin. Para remaja putrid lebih suka berpakaian dengan model ketat atau yang mini, atau bahkan agak porno. Cara – cara ini dilakukan agar mereka cepat laku. Alasan ini merupakan suatu kebodohan. Perkawinan adalah tujuan suci. Tujuan suci tidak boleh dimulai dengan sesuatu yang kotor dan keji. Jika awalnya keji, maka akhirnya akan hina. Perlu diketahui bahwa laki – laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik, begitu pun sebaliknya.

* Mereka berdalih bahwa mereka enggan menutup aurat karena ingin menghargai kenikmatan yang dianugerahkan oleh Allah. Mereka seolah – olah berikrar sebagai orang yang bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan kepadanya. Tubuh yang indah, kecantikan, merupakan karunia dari Allah yang harus dihargai. Menurut mereka cara menghargainya adalah dengan memperlihatkan kepada setiap orang akan keindahan tubuhnya itu. Sungguh sangat keterlaluan! Jika mereka benar – benar bersyukur, maka mereka kan menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah yakni enutup aurat, bukan mengumbarnya.

* Sementara ada pula yang beralasan bahwa mereka belum mendapatkan hidayah dari Allah. Agaknya mereka belum memahami tentang makna hidayah. Seseorang bisa mendapatkan hidayah jika ia melakukan sesuatu yang menjadi penyebab datangnya hidayah. Cara mendapatkan hidayah dari Allah adalah dengan mematuhi perintahNya.

* Sebagian ada yang berkata bahwa mereka belum waktunya mengenakan pakaian penutup aurat. Alasan untuk mengulur – ulur waktu hanyalah sebuah dalil pembenaran saja. Apakah kita tahu berapa lama lagi kita hidup?

* Ada juga wanita muslimah yang mengemukakan alasan mengapa mereka tidak mengenakan jilbab yakni mereka tidak mau dipandang sebagai penganut aliran tertentu. Anggapan ini karena dangkalnya pemahaman islam atau anggapan yang dibuat – buat supaya tidak dituduh melanggar syariat. Islam itu agama yang global dalam artin ajarannya tidak diperuntukkan untuk golongan tertentu saja tetapi seluruh umat islam yang ada di bumi. Tidak membedaikan ada di belahan bumi mana.

Dalil tentang perintah berjilbab

Setelah islam datang, hukum syariat pun turun brturut – turut, termasuk hukum untuk wanita muslimah dalam menjaga auratnya.

QS Al Ahzab :59

“Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri – isterimu, anak – anak perempuanmu dan isteri – isteri orang mukmin, Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal dan tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

QS An Nur :31

“Katakanlah kepada wanita – wanita yang beriman “Hendaknya mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya. Janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya. Hendaklah mereka memakai jilbab sampai ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami atau ayah dari suami mereka, atau putera – putera mereka, atau putera – putera suami mereka, atau putera – putera saudara laki – laki mereka, atau putera – putera saudara perempuan mereka, atau sesame wanita Islam, atau budak – budak yang mereka miliki, atau pelayan laki – laki yang tidak memiliki syahwat atau anak – anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang – orang yang beriman agar kamu mendapatkan keberuntungan”.

Al Hadits:

“Dan wanita – wanita yang berpakaian tetapi telanjang yang menyimpang dan membawa kepada penyimpangan, kepala mereka seperti punuk – punuk unta yang miring, mereka tidak akan masuk syurga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau syurga itu dapat dirasakan dari jarak yng sangat jauh”.

Serta dalil – dalil yang lain yang menjelaskan hal – hal serupa. Oleh karena itu sebagai muslimah haruslah menjalankan perintah Allah untuk menutup aurat. Perlu ditekankan bahwa seorang wanita muslimah tidak diperkenankan keluar rumah tanpa jilbab. Apa pun alasannya. Ia baru boleh keluar rumah ketika telah sempurna pakaiannya. Sempurna yang dimaksudkan adalah tertutup auratnya dan tidak berhias secara menyolok dan tidak merangsang laki – laki dalam berpenampilan.

Islam tidak hanya membicarakan tentang rukun islam sajaa seperti shalat dan puasa. Tetapi syariatnya luas, mencakup seluruh kehidupan umat penganutnya. Karena itu sangat perlu bagi wanita muslimah untuk mempelajari syariat – syariat hijab, yaitu sejauh mana diwajibkan menutup aurat. Apalagi bagi remaja, penting banget tuh. Supaya kedepannya lebih baik. Mempelajari tentang hijab ini tidak terbatas untuk cewek aja, cowok juga. Bukannya yang cowok juga pengen dapet akhwat yang solehah? Oleh karena itu , bagi para cewek yang keluar rumah, tutuplah aurat untuk mendapat keridlaan Allah dan merendahkan setan. Bila seorang wanita memang benar dan berniat jujur serta tulus kemauan, maka InsyaAllah seribu orang baik akan membantu dan sesungguhnya Allah memudahkan urusan. Wallahu a’lam bishowab. Referensi:

1.DR. Huwaida Ismail, Siapa Melarangmu Berjibab,

2. Thobieb Al Asyhar, Sufi Funky

3. Asri Supatmiati, The World of Me

4. Ust. Labib Mz, Problematika Wanita Masa Kini

Tidak ada komentar: