Wisma Fauziah di tengah guyuran hujan
16.20 02 November 2008
Aku merindukannya!
Merindukan sebuah kehadiran untuk rasa sepi ini. Bukan kesepian secara harfiah. Tapi ini sepi yang nyata, aku bukan apa-apa dan siapa-siapa untuknya. Sesuatu pun bukan, jadi berharap untuk untuk memiliki mungkin hanyalah seonggok kebahagiaan semu bagiku. Tanpa pernah kusadari.
Aku seharusnya sadar. Ada satu dinding pembatas yang mungkin bisa atau tak bisa diruntuhkan. Dan risiko dari runtuhnya dinding itu mungkin adalah rasa sakit. Entah untukku, dia, atau dia miliknya. Aku bukan orang yang terpilih saat ini. Terpilih secara lahir.... Tapi kupikir itu bukanlah suatu hal yang mustahil.
1 komentar:
duh masalah yang rumit... hehe
Posting Komentar