1. @abdulazis80: Tips agar #IndonesiaProduktif : 12. Kurangi mengeluh dan selalu menyalahkan, mulailah memperbaiki sesuai kemampuan @AksiSemangat
2. @abieyugos: @AksiSemangat tingkatkan kreatifitas anak bangsa salah satu jalan memperkecil laju pengangguran#indonesiaproduktif
3. @algagla: #IndonesiaProduktif: Memanfaatkan Peneliti muda di Indonesia. Mereka bisa mengharumkan nama Indonesia :) @AksiSemangat
4. @Alif_Gusti: Jangan hanya dengan ucapan saja kalau ingin membangun negri yang indah, mari kita buktikan dngan tindakan! #IndonesiaProduktif @AksiSemangat
5. @allmustz: @AksiSemangat ciptakan lapangan kerja, pupuk semangat manfaatkan semua kemampuan demi #IndonesiaProduktif
6. @amandaaza: Buat program utk anak dpt mandiri..mebuat sesuatu yg kreatif & inovatif di SD dikenalkan kewirausahaan #IndonesiaProduktif @AksiSemangat
7. @andre_sinaga: @AksiSemangat : Bekerja sesuai Bakat+Talenta yang dimiliki #IndonesiaProduktif
8. @ariefoks: @AksiSemangat supremasi hukum yang jelas, politik yang bersih, tumbuh dan berkembangnya pengusaha, rakyat sejahtera #IndonesiaProduktif
9. @Arumtiyas: @AksiSemangat mulai dr diri sndiri mulai dr hal kecil untuk mengembalikan Indonesia mjd negri yg patut dibanggakan..!! #IndonesiaProduktif
10. @aslankds: @AksiSemangat benahi mental, benahi semangat, benahi kreatifitas kita agar selalu maju dlm menghadapi tantangan global #IndonesiaProduktif
11. @biyl: @AksiSemangat Sumber daya manusia yg cerdas. Sumber alam melimpah. ditambah kreatifitas, kemauan, tanggung jawab menjadi #IndonesiaProduktif
12. @bojanerick: @AksiSemangat perbaikan Sumber Daya Manusia baik secara kualitas skill maupun mental dan moral agar #IndonesiaProduktif
13. @bondanrajasya: #IndonesiaProduktif jika anak-anak yang kurang mampu bisa sekolah dan paling tidak sudah punya cuku ilmu ;) @AksiSemangat
14. @DefrisonTanjung: Jadilah #IndonesiaProduktif dengan perbanyak aksi positif, kurangi reaksi negatif dan lakukan dengan @AksiSemangat
15. @dementorious: @AksiSemangat jangan bertanya Apa yg di berikan negara kepada kita. bertanyalah apa yg telah kita berikan kepada negara #IndonesiaProduktif\
16. @Efria_Septi179: #Indonesiaproduktif berarti @AksiSemangat ku membuat diriku menjadi berarti bagi bangsaku. Sehingga Indonesia juga dapat berarti bagi dunia
17. @Emce_nuSexy: @AksiSemangat #IndonesiaProduktif lahir dari generasi yang sehat dan cerdas. Tingkatkan taraf hidup anak Indonasia dan minat baca mereka.
18. @ErweinW: Kreasi, inovasi, dan berani beda! Indonesia sebagai trendsetter di masa mendatang. #IndonesiaProduktif @AksiSemangat
19. @finosaurus: @aksisemangat Industri kreatif di Indonesia semakin berkembang, jumlah entrepreneur jd 10 % tahun 2020 #IndonesiaProduktif
20. @fitridwihak: @AksiSemangat rakyat dan pejabat saling memberi semangat utk satu tujuan yg sehat #IndonesiaProduktif
21. @gtriastama: @AksiSemangat Be positive, be confident, and action! #IndonesiaProduktif
22. @GwnSharalda: @AksiSemangat #twitharapan sebaiknya indonesia bukan hanya menjadi konsumen tetapi juga sebagai produsen di dunia TIK #indonesiaProduktif
23. @herzvan: @AksiSemangat semoga para produser dapat menghasilkan film yg berkualitas. #IndonesiaProduktif
24. @inaervina: @aksisemangat #IndonesiaProduktif memberikan pelatihan skill serta memanfaatkan SDM di indonesia, supaya bisa menjadi SDM yg mandiri.
25. @jason_statham_i: Kontribusi, mnanamkan budaya displin. Bkrja dgn profesional, dan mngutamakn tanggung jwb dbanding hak. @AksiSemangat #IndonesiaProduktif
26. @Jimmy1327: Produktif dimulai dari semangat dan kerja keras pantang menyerah serta kejujuran #IndonesiaProduktif @AksiSemangat
27. @leonisecret: @aksisemangat sadar kesehatan adl slh 1 syarat #IndonesiaProduktif ,krn fisik&rohani yg sehat &kuat mendukung peningkatan produktivitas kerja
28. @luthfiandrie: Membangun indonesia dengan pikiran dan kerja keras lebih bermutu daripada hanya sebuah statement semata. @AksiSemangat #IndonesiaProduktif
29. @Lynda_kerabat: #IndonesiaProduktif Hargai karya anak bangsa, jangan hanya mengagumi hasil dari luar negeri @AksiSemangat
30. @moavan: Jumlah UMKM yg besar sbg usaha yg tepat utk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia @AksiSemangat #IndonesiaProduktif
31. @narariadyy: ayo indonesia pasti bisa mengurangi barang barang impor dan tingkatkan kualitas barang barang ekspor! @aksisemangat
32. @novyavenda: @aksisemangat #IndonesiaProduktif memberdayagunakan masyarakat agar sadar lingkungan dan kurangi sampah dgn re-cycle mnjadi produk baru
33. @NurulZamilah: Rawatlah hutan karna hutan mrupakan paru" dunia,Selamatkan Penghijauan berarti 'SAVE OUR HEALTH' #IndonesiaProduktif @AksiSemangat
34. @rangrangitaa: @AksiSemangat semakin banyak anak berprestasi tingkat dunia yang di dukung selalu oleh pemerintah #IndonesiaProduktif
35. @rappiDroid: @AksiSemangat #IndonesiaProduktif adalah Pemuda yang bisa berkreasi bukan hanya di mulut, melainkan tindakan!
36. @RedZzdeLady: @Aksisemangat Masa depan itu dimulainya dari sekarang. jangan tunggu besok utk berkarya, lakukan sekarang. #IndonesiaProduktif
37. @RickyHutadjulu: dampak dr produktivitas petani: pendidikan dan sarana kesehatan yg memadai dan pengurangan urbanisasi #IndonesiaProduktif @AksiSemangat
38. @Rininta_rin: Ciptakan lapangan kerja merata. Berdayakan rakyat di pelosok. Sejahterakan rakyat #IndonesiaProduktif @AksiSemangat
39. @ronaldku: Bangkitkan kembali swasembada beras,tingkatkan produksi beras,stop impor,beri subsidi pd petani melalui KCK#IndonesiaProduktif @AksiSemangat
40. @SahrulSandi: ketika pendidikan brkualits & merata maka lahirlah SDM yg berkualitas tinggi maka program #IndonesiaProduktif terealisasikan @AksiSemangat
41. @Sakalakaradtih: @AksiSemangat lengkapi segala fasilitas pendidikan, agar kita yang muda bisa terus berprestasi untuk membanggakan negeri #IndonesiaProduktif
42. @sanitawithoutsi: Jangan selalu menuntut, tetapi Apa yang sudah kita berikan untuk Indonesia #IndonesiaProduktif @AksiSemangat
43. @ssujono: @AksiSemangat #IndonesiaProduktif it Indonesia yang membuka akses terhadap keadilan pendidikan, kesehatan, dan pemenuhan kesehatan dgn luas
44. @thaathud: @AksiSemangat budayakan jiwa wirausaha dikalangan pemuda/di Indonesia!jgn cuma nyari,tp bisa mnciptakan lapangan kerja #IndonesiaProduktif
45. @turasih90: @AksiSemangat #Indonesia Produktif dg meningkatkan kualitas pendidikan, mempersiapkan sumberdaya yg growing up dan proaktif.
46. @vaaanyaaa: @AksiSemangat Mulai segala sesuatu dr diri sendiri. Jgn terbiasa dgn sikap mencontoh, tapi biasakan sikap ingin dicontoh #IndonesiaProduktif
47. @veaaveoo: #IndonesiaProduktif adalah saat ada sinergis antara rakyat dan wakil rakyat @AksiSemangat
48. @vitriDewi: @AksiSemangat #Indonesiaproduktif harus memiliki kreatifitas,loyalitas,inovasi dan disiplin kerja yg tinggi.pemerintahpun harus mendukung
49. @vonnykuna: @AksiSemangat setiap orang sadar akan fungsinya dengan melakukan hal kecil yg membawa dampak yg besar bagi banyak orang. #IndonesiaProduktif
50. @yoghayalestio: #IndonesiaProduktif generasi muda perlu belajar untuk bersaing di era globalisasi bukan hanya terhanyut dalam modernisasi @AksiSemangat
Senin, 23 Mei 2011
Dongeng Sebelum Mati
Aku sendu aroma melati,
tertatih dalam jingga warna sedih
merunduk pada pilu yang mengantarku ingin segera mati
Hai, itukah kau di sana?
Aku menunggumu sedari tadi
Aku tak sabar melihat rupa wajahmu,
hatiku terburu-buru ingin melihat semewah apa jubahmu
Aku sendu aroma melati
yang membuatku ingin segera mati
Kenapa kau lama sekali?
kerongkongku telah begitu sakit, dan aku makin sakit dengan tangisan mereka
Kenapa kau lama sekali?
Aku sendu aroma melati
membuatku ingin cepat mati
Tapi langkahmu enggan mendekatku
aku juga tak mendapati warna jubahmu,
akankah hitam kelam seperti yang mereka katakan?
Aku sendu aroma melati,
dan kau cepatlah datang
aku ingin cepat mati
Bogor, 18 Mei 2011. sebuah perbincangan
tertatih dalam jingga warna sedih
merunduk pada pilu yang mengantarku ingin segera mati
Hai, itukah kau di sana?
Aku menunggumu sedari tadi
Aku tak sabar melihat rupa wajahmu,
hatiku terburu-buru ingin melihat semewah apa jubahmu
Aku sendu aroma melati
yang membuatku ingin segera mati
Kenapa kau lama sekali?
kerongkongku telah begitu sakit, dan aku makin sakit dengan tangisan mereka
Kenapa kau lama sekali?
Aku sendu aroma melati
membuatku ingin cepat mati
Tapi langkahmu enggan mendekatku
aku juga tak mendapati warna jubahmu,
akankah hitam kelam seperti yang mereka katakan?
Aku sendu aroma melati,
dan kau cepatlah datang
aku ingin cepat mati
Bogor, 18 Mei 2011. sebuah perbincangan
Minggu, 22 Mei 2011
AFTER WEDNESDAY
Belum lewat jam makan siang saat kuberanjak dari kediamanmu. Beberapa jam habiskan waktu bersama kemudian kembali berpisah, tapi biarlah, memang sebaiknya kita bertemu sesekali saja. Pertemuan itu manis, tapi kita tahu bahwa yang manispun jika terlalu sering bisa membuat kita batuk. Ada kalanya jiwa punya kepentingan untuk menelusuri ruang waktu sendiri, tanpa pertemuan. Jadi, aturan mainnya: Bertemu, berpisah, sejenak lupa, mengingat, rindu, kemudian bertemu kembali dengan suasana yang berbeda. Begitulah, aku seperti menemukan pola denganmu.
Aku selalu terlihat bodoh menghadapimu, merengek seperti anak kecil, dan selalu saja ritual kita adalah saling mengejek.
“Aku pergi dulu” kataku disusul dengan dua kecupan di pipi kanan dan kiri.
“Hati-hati, kamu jangan lupa makan siang” suaramu terdengar tanpa kulihat bagaimana caramu mengucapkannya. Aku berlalu, melenggang tanpa beban.
Aku ingat dialog itu, sedikit dialog yang muncul saat kita bertemu, kecuali ketika sedang begitu cerewet dan itu berarti kau sedang gundah. Kau kadang tak peduli apakah aku suka mendengarnya atau tidak, tapi aku selalu suka jika kau mengalirkan pembicaraanmu. Aku suka senyummu dan aku suka caramu memegang gelas, entah kenapa.
Cinta itu antara bertengkar dan diam, di posisi antara itu kah kita sekarang? Memilih untuk sekedar tersenyum simpul tanpa sepatah kata pun, mendekati diam. Aku tahu mencintaimu tak perlu banyak kata, tak perlu banyak tanya. Kau sudah cukup memberiku kebebasan untukku memilih apa yang aku ingin, kau mendengarkan setiap ocehanku, kau membiarkan diri ini untuk mencari setiap makna di kedalaman matamu.
“Jangan telat makan” aku hapal simpul bibirmu ketika kau ucapkan itu, meski pun rupamu tak nampak di hadapku. Hemm, setiap kali kudengar itu, aku akan sangat tersanjung dan berharap bahwa hanya aku lah yang mendapat perhatikan seperti itu. Ah sial, itu hanyalah arogansiku semata. Kau pasti tertawa saat mengetahuinya.
Setiap kali aku berhasil untuk mengenyahkanmu dari perasaan yang merongrong kesadaranku, maka seketika itu juga aku lari dari apa yang sedang dihadapi. Aku pergi untuk mengetahui sebenarnya cinta seperti apa yang kucari. Adakah yang lemah lembut dan selalu hadir dengan kesabaran? Atau sepertimu yang baru-baru ini datang dengan sapaan laksana teman. Sebelumnya kita akan saling berteriak dan kau selalu saja mengejekku. Aku selalu salah di matamu, tapi aku sangat suka ketika kau salahkan. Mengapa? Sebab ketika tiba-tiba kau memujiku, maka hal itu menjadi sangat istimewa. Berbeda jika aku mendapat pujianmu setiap hari, semua akan hambar bagaimana adanya.
Aku, boleh kau katakan berlebihan jika memang bagimu ini adalah sesuatu yang tidak seharusnya. Aku ingat semua detail pertemuan kita, dari awal hingga yang terakhir. Aku setia mengunjungi setiap jejak yang kau tinggalkan lewat tulisan-tulisanmu. Entah di diary online atau pun di situs jejaring sosial. Dari ratusan catatan yang aku bikin, kamu lah inspirasi terbesar. Di buku harian pun namamu yang paling banyak tercantum. Mengapa seperti itu? Karena mengagumimu, mencintaimu, adalah kesempatan yang mewah. Yang kudapatkan sepanjang waktu, meskipun tak pernah kamu tahu. Dan walau bagaimana pun, kamu tetap menjadi mimpiku, yang tersimpan di lembaran-lembaran hidupku. Mencintaimu tak bisa kulakukan terang-terangan, cukup bagiku tahu bahwa kamu baik-baik saja. Cukup bagiku tahu bahwa kamu cukup istirahat dan matamu tidak bengkak.
“Sayang”, itu adalah kata yang langka sekali kau ucapkan untukku. Aku tak peduli. Aku justru menyukainya. Menjadi suatu surprise yang sangat berharga, senyumku terkembang luar biasa saat kau mengucapkannya untukku sekali waktu. Meski entah apa maksudnya, aku suka. Itu kah jatuh cinta? Haha, kau juga jangan tertawa jika mengetahuinya, biarkan aku mentertawakan diriku sendiri.
Kamu masih satu, masih yang aku kagumi sejak rabu itu. Kau ingat rabu itu? Rabu yang mengawali kedekatan kita, rabu yang menciptakan rabu selanjutnya, selanjutnya, dan selanjutnya. Aku mengingat dan mencatat perdebatan, pujian, dan cercaan yang kadang muncul. Aku ingat paras gadis-gadismu, pujian-pujianmu untuk mereka. Berapa pun banyaknya jumlah mereka, tapi aku tetap saja aku yang mencintaimu, yang tak bisa mengenyahkanmu sejak rabu itu meski hampir tiga tahun berlalu.
Aku selalu terlihat bodoh menghadapimu, merengek seperti anak kecil, dan selalu saja ritual kita adalah saling mengejek.
“Aku pergi dulu” kataku disusul dengan dua kecupan di pipi kanan dan kiri.
“Hati-hati, kamu jangan lupa makan siang” suaramu terdengar tanpa kulihat bagaimana caramu mengucapkannya. Aku berlalu, melenggang tanpa beban.
Aku ingat dialog itu, sedikit dialog yang muncul saat kita bertemu, kecuali ketika sedang begitu cerewet dan itu berarti kau sedang gundah. Kau kadang tak peduli apakah aku suka mendengarnya atau tidak, tapi aku selalu suka jika kau mengalirkan pembicaraanmu. Aku suka senyummu dan aku suka caramu memegang gelas, entah kenapa.
Cinta itu antara bertengkar dan diam, di posisi antara itu kah kita sekarang? Memilih untuk sekedar tersenyum simpul tanpa sepatah kata pun, mendekati diam. Aku tahu mencintaimu tak perlu banyak kata, tak perlu banyak tanya. Kau sudah cukup memberiku kebebasan untukku memilih apa yang aku ingin, kau mendengarkan setiap ocehanku, kau membiarkan diri ini untuk mencari setiap makna di kedalaman matamu.
“Jangan telat makan” aku hapal simpul bibirmu ketika kau ucapkan itu, meski pun rupamu tak nampak di hadapku. Hemm, setiap kali kudengar itu, aku akan sangat tersanjung dan berharap bahwa hanya aku lah yang mendapat perhatikan seperti itu. Ah sial, itu hanyalah arogansiku semata. Kau pasti tertawa saat mengetahuinya.
Setiap kali aku berhasil untuk mengenyahkanmu dari perasaan yang merongrong kesadaranku, maka seketika itu juga aku lari dari apa yang sedang dihadapi. Aku pergi untuk mengetahui sebenarnya cinta seperti apa yang kucari. Adakah yang lemah lembut dan selalu hadir dengan kesabaran? Atau sepertimu yang baru-baru ini datang dengan sapaan laksana teman. Sebelumnya kita akan saling berteriak dan kau selalu saja mengejekku. Aku selalu salah di matamu, tapi aku sangat suka ketika kau salahkan. Mengapa? Sebab ketika tiba-tiba kau memujiku, maka hal itu menjadi sangat istimewa. Berbeda jika aku mendapat pujianmu setiap hari, semua akan hambar bagaimana adanya.
Aku, boleh kau katakan berlebihan jika memang bagimu ini adalah sesuatu yang tidak seharusnya. Aku ingat semua detail pertemuan kita, dari awal hingga yang terakhir. Aku setia mengunjungi setiap jejak yang kau tinggalkan lewat tulisan-tulisanmu. Entah di diary online atau pun di situs jejaring sosial. Dari ratusan catatan yang aku bikin, kamu lah inspirasi terbesar. Di buku harian pun namamu yang paling banyak tercantum. Mengapa seperti itu? Karena mengagumimu, mencintaimu, adalah kesempatan yang mewah. Yang kudapatkan sepanjang waktu, meskipun tak pernah kamu tahu. Dan walau bagaimana pun, kamu tetap menjadi mimpiku, yang tersimpan di lembaran-lembaran hidupku. Mencintaimu tak bisa kulakukan terang-terangan, cukup bagiku tahu bahwa kamu baik-baik saja. Cukup bagiku tahu bahwa kamu cukup istirahat dan matamu tidak bengkak.
“Sayang”, itu adalah kata yang langka sekali kau ucapkan untukku. Aku tak peduli. Aku justru menyukainya. Menjadi suatu surprise yang sangat berharga, senyumku terkembang luar biasa saat kau mengucapkannya untukku sekali waktu. Meski entah apa maksudnya, aku suka. Itu kah jatuh cinta? Haha, kau juga jangan tertawa jika mengetahuinya, biarkan aku mentertawakan diriku sendiri.
Kamu masih satu, masih yang aku kagumi sejak rabu itu. Kau ingat rabu itu? Rabu yang mengawali kedekatan kita, rabu yang menciptakan rabu selanjutnya, selanjutnya, dan selanjutnya. Aku mengingat dan mencatat perdebatan, pujian, dan cercaan yang kadang muncul. Aku ingat paras gadis-gadismu, pujian-pujianmu untuk mereka. Berapa pun banyaknya jumlah mereka, tapi aku tetap saja aku yang mencintaimu, yang tak bisa mengenyahkanmu sejak rabu itu meski hampir tiga tahun berlalu.
Minggu, 15 Mei 2011
Menulis Cinta
Sayang, sekarang sudah terlalu malam untuk kita berdiskusi. Biarkan badan kita rebah dan menikmati selimut malam. Besok ada harapan yang harus kita songsong dengan semangat, mari rehat dan siapkan energi untuk hari esok. Diri ini menghendaki cinta yang tak pernah terputus, bahkan ketika kita tidur.
Sayang, berhari-hari kita jaga kemesraan, menikmati kebersamaan yang berjarak ruang. Berhari-hari pula tak pupus kata cinta menghiasi perjalanan kita.
Sayang, bahasa cinta itu milik kita, milik semua orang yang mencinta. Kita tidak pernah tahu parafrase, majas, maupun diksinya. Karena bahasa cinta terlampau universal. Yang jelas, bahasa cinta selalu menjadi obat ketika kita sakit, pelepas dahaga ketika kita haus, dan pembawa senyum ketika kita sedih. Bahasa cinta adalah bahasa yang paling alami dalam hidup ini. Bayi pun ketika baru lahir telah tahu, sebuah bahasa cinta yang terwujud melalui tangis sebagai kabar gembira untuk ibunda dan keluarganya.
Sayang, berhari-hari kita jaga kemesraan, menikmati kebersamaan yang berjarak ruang. Berhari-hari pula tak pupus kata cinta menghiasi perjalanan kita.
Sayang, bahasa cinta itu milik kita, milik semua orang yang mencinta. Kita tidak pernah tahu parafrase, majas, maupun diksinya. Karena bahasa cinta terlampau universal. Yang jelas, bahasa cinta selalu menjadi obat ketika kita sakit, pelepas dahaga ketika kita haus, dan pembawa senyum ketika kita sedih. Bahasa cinta adalah bahasa yang paling alami dalam hidup ini. Bayi pun ketika baru lahir telah tahu, sebuah bahasa cinta yang terwujud melalui tangis sebagai kabar gembira untuk ibunda dan keluarganya.
Rabu, 04 Mei 2011
A Touch, A Cloud
Hal yang paling syahdu adalah saat kita merasakan bahwa ruh dan jiwa menyatu dengan semesta. Menjejakkan kaki di atas tanah yang baru dicumbui hujan, membaui aromanya, kemudian mencecap kepuasan batin. Lalu, mendongaklah kepala kita memandangi langit malam yang menjanjikan kesempatan pada mentari untuk muncul esok hari. Banyak tebaran bintang membentuk rasi biduk maupun pari, memberi petunjuk pada penggarap ladang untuk melanjutkan aktivitasnya seusai subuh esok pagi.
Pagi hari, ketika kabut mampu kau sentuh, kau akan merasakan bahwa Tuhan begitu dekat.
Pagi hari, ketika kabut mampu kau sentuh, kau akan merasakan bahwa Tuhan begitu dekat.
CERACAU
Apa saja yang bisa kamu lakukan sekarang, lakukanlah. Keberhasilan itu akan terwujud dengan ketekunan. Sesekali kejenuhan itu mendatangi dan menggerogoti semangat hidup, namun ketika kita bisa menaklukkannya, maka jenuh itu akan tunduk dan bosan menyambangi. Bukankah begitu hidup?
Dieng, 14 April 2011 saat udara (mungkin) di bawah 15 0 C.
“Saat jenuh menghampiri, apa yang akan kamu lakukan? Menyerah dengan rasa? Kemudian jauh tertinggal di belakang?”
“Untuk apa rasa sakit yang selama ini mengiringi perjalanan hingga sampai di tempat ini? Bukankah tujuanmu adalah kemenangan menuju kebijaksanaan?”
“Bergeraklah, karena dengan bergerak kau akan tahu bahwa waktu dan ilmu itu sama-sama berharga.”
Kita tidak pernah menentukan apa yang terjadi, tapi kita menentukan apa yang seharusnya terjadi. Sewaktu-waktu saat jenuh, ingatlah tujuanmu menjadi ‘guru’ untuk mengamalkan ilmumu. Ingat rencana-rencana besarmu. BERGERAKLAH!!
Dieng, 14 April 2011 saat udara (mungkin) di bawah 15 0 C.
“Saat jenuh menghampiri, apa yang akan kamu lakukan? Menyerah dengan rasa? Kemudian jauh tertinggal di belakang?”
“Untuk apa rasa sakit yang selama ini mengiringi perjalanan hingga sampai di tempat ini? Bukankah tujuanmu adalah kemenangan menuju kebijaksanaan?”
“Bergeraklah, karena dengan bergerak kau akan tahu bahwa waktu dan ilmu itu sama-sama berharga.”
Kita tidak pernah menentukan apa yang terjadi, tapi kita menentukan apa yang seharusnya terjadi. Sewaktu-waktu saat jenuh, ingatlah tujuanmu menjadi ‘guru’ untuk mengamalkan ilmumu. Ingat rencana-rencana besarmu. BERGERAKLAH!!
Langganan:
Postingan (Atom)