Be an Ordinary Person with Extraordinary Personality

Rabu, 25 Maret 2009

Bukan Mimpi Tapi IMPIAN

Suatu kali dalam hidupku yang demikian indah (boleh bukan kukatakan begitu?) rasaku hancur oleh sebuah komentar "STOP MIMPI". Aku berusaha memahaminya bahwa komentar itu keluar karena emosi yang berlebih (mungkin). Tapi tetap saja, sampai terbawa tidur juga. memang kalau kuingat itu jadi tertawa sendiri. masa sih cuma gara-gara perkataan seperti itu? iya, kok bisa ya? saat aku menuturkan cerita ini pun aku sembari membayangkan ekspresiku di suatu tempo dalam hidupku itu. 19 tahun, bukan waktunya lagi untuk mempersoalkan hal sepele. Ada misi yang jauh lebih penting untuk menjadi terus berkembang.

Kembali pada apqa yang ingin aku bahas, "STOP MIMPI". Aku merenunginya sampai di penghujung malam utnuk mencoba mengerti makna terdalam dari dua kata itu. suatu saat akan aku paparkan untuk kalian. boleh saja tertawakanku, tapi kenyataannya saat itu asmaku kambuh sampai dua hari. Bodoh benar aku ini waktu itu. Sebenarnya bukan masalah siapa yang menyampaikan, tapi apa yang disampaikan begitu krusial bagiku. Mimpi... berpuluh jumlahnya kutulis. dan sekali waktu jika tercapai aku pun akan memberi check list. Mimpi itu suatu kebahagiaan bagiku. Kenapa? karena apa yang kucapai sekarang adalah sebagian dari mimpiku dulu.

"STOP MIMPI". Aku tak pernah mengiyakan atau pun memberontak menanggapi komentar itu. Hanya kusampaikan, jika aku tidak bermimpi hari ini lalu apa yang bisa kusisakan untuk esok hari? Mimpi seperti tengadah doa bagiku saat malam tiba dan esok pagi kutapaki tangga untuk mencapainya.

Telah kusampaikan tadi bahwa aku sampai merenungi kata-kata itu sampai di penghujung malam. mungkin sebenarnya aku tak bisa memejamkan mata karena napasku yang aneh, seperti orang hampir mati kalau kata temanku. karena itu aku tak mau lagi berda dalam kondisi merenungi kata-kata itu terlalu lama. Sampai suatu pagi kusampaikan pada hatiku...
"Aku boleh bermimpi?" tanyaku pada hatiku.
"Boleh... karena mimpi itu jembatan." jawabnya tenang di seberang gelombang suara.
"Mimpi itu gratis kan?" terusku lagi.
"Kuyakin kau lebih tahu hal itu, kau lebih ahli untuk merenunginya."
"Apa aku punya kewajiban ketika aku bermimpi?"
"Jika mimpimu baik, kau tanamkan pada dirimu untuk mewujudkannya."
"Lalu... apa orang lain berhak mengehntikan mimpiku?" aku ragu-ragu menanyakan hal itu.
"Boleh!!!! supaya kau lebih membumi." aku kaget dengan jawaban itu. apa maksudnya lebih membumi? apa aku selama ini terlalu tamak dengan apa yang ingin kucapai.

Membumi... membumi... membumi, agaknya itu teguran buatku agar aku memuliakan sesama. aku tak boleh egois hanya karena ingin mencapai mimpi memiliki apa yang aku inginkan.

Sampai saat ini aku pun masih suka bermimpi... tapi mimpi itu sekedar selingan. yang lebih mantap dalam diriku sekarang adalah impian yang harus segera aku WUJUDKAN.

Jumat, 06 Maret 2009

Tiba-Tiba Aku Merindukanmu

Sebelumnya aku tak merasa sesepi malam ini. Rinduku rasanya tak terperi. Aku butuh teman untuk sekedar mendegarkan kesahku yang kian hari kian memuncak. Ada satu hal yang sedemikian mengganjal hati ini, terus menerus menggerogoti keseimbangan pikiranku. Aku merindukanmu, bukan karena satu hal itu. BUKAN. Aku merindukanmu karena aku ingin kau mendengarkanku sebentar saja.

Ah... tak bisa ya? ya aku maklumi itu. Kau sedang sibuk dengan urusanmu. Tak apa, itu jauh lebih penting daripada kau mendengarkan aku mengoceh. Tidak teman, suatu hari jika sudah punya waktu luang, sisakan sedikit waktu saja untukku. Aku ingin menyampaikan sesuatu padamu.

Selasa, 03 Maret 2009

KPM Ceriaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Perkembangan Komputer

PERKEMBANGAN KOMPUTER

Komputer modern yang ada saat ini berkembang dari suatu k0onsep computer serba guna pada tahun 1930. Pada tahun 1937, Alan Turin seorang ahli matematika bangsa Inggris membuat analisis teoritis dari kemungkinan pengembangan computer yang serba guna. Perkembangan perangkat keras (hardware) mengalami perubahan bentuk dan fungsinya, dan perkembangan perangkat lunak (software) mengalami perkembangan penggunaannya menjadi program yang mudah digunakan.
A. PERKEMBANGAN HARDWARE
Teknologi yang dibuat oleh manusia telah mengubah bentuk dan fungsi computer dalam beberapa generasi, yaitu:
1. Komputer Generasi Pertama
-Ciri-ciri komputer generasi pertama:
a. Ukuran fisiknya besar.
b. Kecepatan proses lambat.
c. Cepat panas.
d. Membutuhkan listrik yang besar.
e. Membutuhkan tabung hampa udara (vaccum tube).
f. Memorinya menggunakan Magnetic Core Storage.
g. Masih menggunakan bahasa mesin (Machine Language).
h. Menggunakan konsep Stored Program.
-Contoh komputer generasi pertama: MARK I, MARK II, IBM 702, IBM 704, IBM 709, UNIV AC II, ENIAC, SEC, Damatic 1000, NCR 102A, NCR 102D.
2. Komputer Generasi Kedua
-Ciri-ciri komputer generasi kedua:
a. Komponen telah menggunakan transisitor.
b. Kecepatan prosesnya lebih cepat dari komputer generasi pertama.
c. Tidak cepat panas.
d. Membutuhkan listrik lebih sedikit.
e. Memori yang digunakan lebih besar.
f. telah menggunakan bahasa tingkat tinggi (high level language).
g. Sudah dapat digunakan untuk real time dan time sharing.

-Contoh komputer generasi kedua: IBM 7070, IBM 7080, IBM 1400, IBM 1600, Honeywell 400, Honeywell 800, Burroughs 200, GE 635, GE 645, GE 200, UNIV AC III, UNIV AC SS80, UNIV AC SS90, UNIV AC 110, NCR 300.


3. Komputer Generasi Ketiga
-Ciri-ciri komputer generasi ketiga:
a. Komponen telah menggunakan IC (Integrated Circuit).
b. Lebih cepat dibanding komputer generasi I dan II.
c. Membutuhkan listrik lebih hemat.
d. Memori yang disimpan lebih besar.
e. dapat digunakan untuk multi processing atau multi programming.
f. Telah dibuat alat input-output dengan menggunakan visual display terminal.

-Contoh komputer generasi ketiga: GE 600, GE 235, Burroughs 5700, Burroughs 7700, UNIV AC 1108, UNIV AC 9000.

4. Komputer Generasi Keempat
-Ciri-ciri komputer generasi keempat:
a. Telah menggunakan LSI (Large Scale Integration), penggabungan ribuan IC.
b. LSI dikembangkan menjadi VLSI (Very Large Scale Integration) yang dapat
memuat 150 ribu transistor yang dipadatkan.
c. Chip yang digunakan telah berbentuk segi empat yang memuat rangkaian-
rangkaian terpadu.

-Contoh komputer generasi keempat: IBM 370, APPLE II.

Untuk komputer generasi selanjutnya banyak menggunakan sensor-sensor untuk mepermudah dan mempercepat pekerjaan. Hal ini dapat terwujud dengan adanya materi kecerdasan buatan, yaitu suatu peralatan yang dibuat untuk dapat bekerja seperti manusia.

B. PERKEMBANGAN SOFTWARE

1. Bahasa Generasi Pertama
-Masih menggunakan bahsa mesin (machine language), merupakan bahasa tingkat
rendah.
2. Bahasa Generasi Kedua
-Digunakan bahasa rakitan (assembly language), bahasa rakitan hampir sama dengan
bahasa mesin, hanya penulisannya sudah berupa sesuatu yang dapat dibaca. Bahasa
rakitan dikenal bahasa generasi kedua.
3. Bahasa generasi ketiga
-Dibuat bahsa tingkat tinggi seperti COBOL, FORTRAN, PL/1, PASCAL, BASIC,
dan ALGOL.
4. Bahasa generasi keempat
-Pembuatan generasi keempat ditujukan untuk memudahkan pengguna pada proses pengambilan keputusan. Contoh: FOCUS, RPG, MANTIS, MARK V, DYNAMO, GASP, IFPS, SLAM, SIMSCRIPT, dan MODEL.
5. Bahasa generasi kelima
-Pada generasi kelima disebutkan bahasa pemrograman yang digunakan pada expert
system. Expert system dibuat untuk memudahkan seorang programmer dalam membuat suatu program. Contoh: LISP dan Prolog.

Referensi: Setiawan, Agung. 2003. Pengantar Sistem Komputer. Bandung: Informatika.

Cinta... Dalam Ejaan Kata

Kueja kata

Kutulis Salinannya

Cinta
Cinta
Cinta
Cinta Cinta Cinta

Tak ada logika

Cinta
Cinta
Cinta
Cinta Cinta Cinta

Kata mereka: "Cinta Itu Urusan Hati"

Biru, Merah Jambu, Kelabu

Aku sempat terlena dalam bayang semu
Oase biru
Bukan, bukan! katanya merah jambu
Bodoh!
Itu hanya mendung kelabu

Mana telingamu? tuli kau
Tak cukupkah detik meretas realita?

Mencintai = Peduli

Cemooh panjang kudengar bak sembilu
Tangus haru tiada lagi hiasi malamku
Hanya saja, aku tahu
Kau tak lagi untukku

165 hari, hanya itu
Kenanganku tak terbatas
Rindu ini selalu meretas
Tak akan tuntas

Kau kini menggenggam seribu janji
Untuk satu hati
Tak cukup waktu untuk mengingkari
Satu saja, untuk diri...
Hanya slogan puisi yang mati

Untukmu, cintamu, pedulimu
Bukanku, cintaku, peduliku

Tentangmu

Fotomu tak kupajang di meja belajarku
Namamu tak kutulis dalam buku diaryku
Kabarmu hanya terdengar sayup kelu
Senyummu hanya terpendar di saat lalu
Tentangmu, tak ada apa-apa padaku

Salam Dari Alam

Dulu embun pagi beraroma basah
Lembayung senja berona jingga memerah
Angin memutar kitiran para bocah
Hujan pun suatu anugerah
Semua berkah

Kini embun pagi beraroma oli
Senja hitam kelam
Angin meracau kacau
Hujan deras ganas
Aku ngenas

Ingin rasanya kembali saja ke masa lalu
Sebeleum Aceh diterjang tsunami
Sebelum Talaud disapa maut
Sebelum Kuta disapu badai
Semua indah, aku damai

Kurasa bumi semakin sekarat
Mungkin alam sudah ingin istirahat
Benar juga jika dunia sudah dekat kiamat
Tuhan,
Barangkali aku hambamu, munafik
Meracau kacau saat kuasaMu disalamkan melalui alam
Tapi aku tak cukup sadar untuk arif terhadapnya
Tuhan,
Sungguh tak terperi rasa takut ini
Jika Kau tak lagi izinkanku menikmati keindahan, alamMu
Tuhan,
Benarkah dunia sudah dekat kiamat?