Be an Ordinary Person with Extraordinary Personality

Sabtu, 23 Mei 2009

Cerita Tentang Cara

Ada setitik rasa hampa saatku mengartikan bahasa matamu

Binar-binar bahagiamu mengantarku pada segores pedih tak berupa

Kau tersenyum dalam kalutku

Kau lambaikan lunglai tanganmu dengan angkuh, tak biasa

Aku hanya bisa diam, tak mampu menjawab lambaianmu

Sekarang ada tangan kokoh penopang ringkihmu

Telah ada senyum tulus yang kau nanti menjadi penyejuk penatmu

Kesetian baru hadir menyertaimu, dia mimpi-mimpimu

Mimpi indahmu

Aku kehilangan

Tapi setelah kupikir lagi, untuk apa begitu

Harusnya aku lega dan rela terhadapmu

Aku tak perlu risau lagi melepasmu

Sambut pagi dengan langkah pasti

Songsong siang dengan ayunan asa

Menjamu sore dengan sinar yang masih memancar

Memeluk malam dengan dekap keikhlasan

Memang aku sempat kecewa

Merasa

Tercabik saat kehilangan kikik tawamu

Namun setelah kusadari semuanya adalah harapmu selama ini

Maka syukur tak terperi kututurkan


Kau bebas

Saatnya terus kau gandeng tangan kokoh penopangmu

Agar mampu kau kuatkan tiap tiang yang kau tancap

*Sahabatku, tetap sisakan ruang di hatimu untukku dan untuk mereka. Meski kau hidup di satu masa, namun banyak cerita yang mengiringinya.

Tidak ada komentar: