Be an Ordinary Person with Extraordinary Personality

Sabtu, 04 Juli 2009

FOR MY DREAM

Bantu aku membencimu

Kuterlalu mencintaimu

Dirimu begitu berarti untukku

(Laluna, Selepas Kau Pergi)

Aku terbayang sebuah tempat yang begitu sejuk. Sepertinya aku ingat sebuah perbukitan di suatu Pulau. Hijau dan lapang. Sebuah sabana yang indah, beberapa pohon rindang tumbuh merajai wilayah itu. Rimbun, bisa untuk berteduh dari sinar matahari atau saat hujan turun. Kutambahi dengan imajinasiku, banyak mawar tumbuh di sana. Segala warna dan sangat indah. Aku menyukai bunga. Oh ya aku belum sempat bercerita padamu bahwa ada satu kaktus cantik yang ingin kuberikan padamu tapi urung karena kau terburu pergi. Tapi tenanglah, kaktus itu masih kurawat untukmu, mungkin suatu hari. Aku tak peduli kau suka atau tidak, yang penting itu untukmu. Tetap untukmu.

Kemudian kubayangkan bahwa paru-paruku akan sangat lega berdiri di bukit itu. Apalagi kau menggandengku dan membuat hidupku merasa terlengkapi. Maaf, jika bayanganku terlalu berlebihan. Pasti terdengar lucu. Sebuah bukit di suatu pulau. Sekarang aku ingat nama pulaunya. Aku pernah menontonnya tayangannya di sebuah stasiun TV. Aku masih berusaha mengingat namanya. Nama pulau itu. Sebuah pulau yang sebenarnya terdiri dari empat pulau kecil di bagian timur Indonesia.

Kau mendekapku dengan tangan kirimu. Kau biarkan aku menyandar di dadamu, seperti anak dalam pelukan ayahnya. Kupejamkan mataku. Kurasakan ketenangan dan kebahagiaan melanda hatiku, karena kau di sampingku. Mungkinkah Tuhan menciptakanku dari tulang rusuk kirimu? Apakah musim yang indah itu akan hadir. Musim kupu dalam khayalanku bersamamu? Kuyakin, aku bisa bersamamu dalam masa yang lebih indah dari sekarang.

Tidak ada komentar: