Be an Ordinary Person with Extraordinary Personality

Rabu, 03 Februari 2010

Aku Selalu Mencintaimu

Februari, minggu pertama, di kota Dawet Ayu, Banjarnegara

hari ini sekan aku bernostalgia dengan semuanya, mengharapkan de javu itu ada. Kurasa tak ada yang salah dengan masa lalu. Nyatanya aku ada sampai sekarang berawal dari masa lalu.

20 tahun yang lalu... aku diberi nama oleh orang tuaku, kakekku tepatnya. Diharapkan menjadi orang yang penuh dengan kasih sayang.
Dan hari ini, aku bilang..."aku adalah orang yang mampu menyayangi, tapi aku juga berharap untuk tidak disakiti". Atau mungkin aku pernah menyekiti (barangkali, itu tak kupngkiri).

Aku dan serpihan masa lalu bersatu di kota ini.
Kau, aku, dia, mereka, semua, hidup, mati, beradu nama di otakku.
Aku mendendangkan lagu sendu sejak awal Februari lalu, tentang sebuah asa tak terjawab. tentang cerita yang tersembunyi. Tentang batu dan air. Tentang api dan tanah. kita bukan sepasang yang saling menikam, kita saling melengkapi. sejak dulu, hingga kini. Tapi barangkali, ada banyak hal yang tak pernah kau duga, tak mau kuungkap padamu.

Karena aku terlanjur mencintaimu. Dalam waktu yang tak terhitung bilangannya.
Hari ini, aku bernostalgia dengan waktu, sebelum aku meneriakkan namamu untuk terakhir kali.

Semalam, aku tiba-tiba terbangun, merindukan masa-masa itu. Saat di mana kau dan aku saling mengingatkan untuk bangun dini hari dan bermunajat kepadaNya. Sungguh, aku rindu sekali masa itu.

Sempat juga satu hari di awal Februari 2010 ini, aku hampir muntah karena air mata ini tak bisa terbendung. Rasanya seperti gejolak yang sangat menyakitkan. Jika dapat kupilih, memang seharusnya tak perlu bertemu denganmu. Tapi aku sungguh merindukanmu, sehingga aku memilih untuk menemuimu.

Dan hari ini, aku akan meneriakkan namamu sekeuatku. Aku lelah.
Aku hanya ingin dirimu tahu, aku selalu mencintaimu.DK.

Tidak ada komentar: