Be an Ordinary Person with Extraordinary Personality

Rabu, 05 Agustus 2009

SUATU PAGI

Aku merasakan banyak hal pagi ini. Dingin yang menusuk seakan kujiwai dengan rasa yang sukar kudefinisikan. Sepoi angin terasa membawa diriku pda kerinduan akan hadirmu. Tempat ini, pegunungan yang tinggi dan pemandangan kota yang terhamapar di bawahnya adalah sebuah tempat yang kuimpikan. Berdiri di tempat tinggi dan melihat ribuan nyala lampu di malam hari adalah sebuah momen yang dulu kubayangkan dan hari ini menjadi kenyataan.

Pagi ini, kuberpikir keras untuk mengenyahkanmu dari bayanganku. Tapi saat dingin angin pagi menyentuhku, justru kurasakan hadirmu mendekat. Membisikkan impian yang membuatku merasa nyaman....

Tempat ini adalah impianku, tak muluk kuwujudkan juga secara tak sengaja. Hanya saja, andai bisa kupandangi bulan sabit hingga lewat berganti purnama, di sini, bersamamu. Tapi itu hanya khayalan bodohku. Sebuah khayalan yang membuatku mempunyai harapanutnuk bisa menghabiskan pagi bersamamu. Dengan segelas kopi dan setoples cemilan. Ditemani canda dan tawa berujung senyum tulus untuk senantiasa saling menjaga. Dan entah mengapa, aku masih disini, pagi ini dan pagi-pagi yang lain diberikan Allah padaku.

*catatan kecil di sebuah desa yang belum pernah terbayangkan olehku sebelumnya, Hambalang.

Tidak ada komentar: